Selasa, 23 Maret 2010

limfoma malignum



Apa itu limfoma malignum ?

Limfoma adalah istilah umum untuk kanker pada sistem kelenjar getah bening ( limfe ) yang merupakan suatu keganasan kelompok sel darah putih yang dikenal dengan limfosit yang berkembang dan membelah secara tidak normal.
Sistem kelenjar getah bening terdiri dari kelenjar – kelenjar getah bening yang dihubungkan satu dengan lain melalui saluran limfe. Sel – sel limfosit beredar dalam pembuluh limfe dan di beberapa tempat seperti ketiak, perut, pangkal paha, dan lain – lain. Dalam keadaan normal atau sehat, sel limfosit/ kelenjar getah bening merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh kita dalam menangkal infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus.

Secara umum limfoma dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1. Limfoma Hodgkin ( LH )

2. Limfoma Non Hodgkin ( LNH )


Limfoma Hodgkin pertama kali ditemukan oleh Thomas Hodgkin pada tahun 1832. Penyakit ini bermula dengan timbulnya pembengkakan di pangkal leher dan kemudian menyebar ke kelenjar getah bening lainnya melalui pembuluh getah bening. Kejadian limfoma non hodgkin lebih sering dibandingkan limfoma hodgkin. Jenis ini merupakan jenis kanker kelenjar getah bening yang cenderung timbul bersamaan pada beberapa bagian tubuh.

Insidens Limfoma
Menurut “American Cancer Society” dari 63.190 kasus baru Non Hodgkin Limfoma yang terdiagnosa sejak tahun 2007 diperkirakan 18.660 orang meninggal. Insidens timbulnya Non Hodgkin Limfoma lima kali lebih banyak daripada penyakit Hodgkin. Insidens bervariasi menurut ras, dimana ras berkulit putih mempunyai faktor resiko yang lebih tinggi dibandingkan ras berkulit hitam. Pada laki – laki insidens sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita dengan rasio 1,4 : 1.
Limfoma dapat mengenai semua usia dari anak – anak sampai usia tua, namun lebih sering pada umur tua dan insidensnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kanker kelenjar getah bening merupakan keganasan nomor 6 tersering di Indonesia.
Penyebab Limfoma
Sampai saat ini belum diketahui penyebab yang pasti dari kanker kelenjar getah bening, namun perlu dihindari faktor – faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini.
Faktor resiko tersebut adalah
- Penurunan daya tahan tubuh
- Infeksi virus seperti Hepatitis C, HIV, infeksi bakteri, jamur, parasit
- Terpajan dengan zat – zat toksin lingkungan seperti herbisida, pewarna rambut, pengawet kayu, terpajan dengan sinar ultraviolet, dan rokok baik aktif maupun pasif

Gejala dan keluhan limfoma
Sering terjadi bahwa pasien tidak mengeluhkan sesuatu yang khas pada saat terdiagnosis limfoma, namun gejala dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala tambahan.
Gejala umum berupa :
- Pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri, ukurannya biasanya lebih dari satu cm dan terus membesar seiring waktu, lokasinya sering di pangkal leher namun dapat pula di tempat lain seperti ketiak, pangkal paha dan lain – lain. Biasanya tidak ditemukan tanda peradangan seperti nyeri, panas dan warna kemerahan.
Gejala tambahan berupa
- Perasaan tidak sehat
- Kehilangan berat badan
- Deman berulang ( suhu diatas 38 oC )tanpa diketahui sebabnya
- Cepat lelah
- Nafsu makan berkurang
- Pernapasan pendek
- Gejala akibat turunnya sel – sel darah seperti anemia karena penurunan Hb, perdarahan karena penurunan trombosit, dan mudah terkena infeksi karena pemurunan jumlah dan fungsi leukosit ( sel darah putih ).

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan histopatologik jaringan kelenjar getah bening yang dicurigai sangat diperlukan untuk mendiagnosis kanker ini. Untuk itu diperlukan biopsi dari kelenjar getah bening yang membesar. Tindakan ini merupakan suatu operasi kecil dengan pembiusan lokal atau umum ( total )
Bila hasil biopsi menunjukkan adanya sel – sel limfoma, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan stadium dan perjalanan penyakit ini.
Pemeriksaan penunjang tersebut adalah :
1. Pemeriksaan darah dan urine
2. Foto rontgen dada dan paru
3. Ultrasonografi ( USG ) perut ( abdomen )
4. Pemeriksaan sumsum tulang
5. Pemeriksaan tenggorokan
6. Limfografi
7. Bila perlu ( ada indikasi ) dilakukan punksi lumbal

Pilihan terapi
Pilihan pengobatan berbeda tergantung pada jenis kanker kelenjar getah bening
1. Kemoterapi
2. Radioterapi
3. Immunoterapi ( antibodi monoklonal/ rituximab ) tunggal atau kombinasi dengan kemoterapi
4. Cangkok sumsum tulang atau sel induk darah

Pencegahan
Sampai saat ini pencegahan limfoma belum diketahui dengan pasti sehingga cara pencegahan secara tepatpun belum ditemukan. Walaupun demikian yang dapat dilakukan adalah menghindari faktor resiko yang diduga menjadi penyebab seperti infeksi virus, bakteri, parasit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan secara baik. Selain itu hindari kokntak dengan zat – zat yang bersifat karsinogenik yaitu zat – zat yang mempermudah timbulnya kanker

Senin, 22 Maret 2010

Kanker payudara


Apa itu kanker payudara ?

Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Jika kanker payudara ditemukan secara dini dan ditangani dengan cepat dan tepat, akan memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang lebih lama. Pada perempuan payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap payudara mempunyai 15 – 20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung tersebut terdiri dari beberapa kelenjar susu ( lobules ). Seringkali kanker payudara timbul pada kantung penghasil susu ( lobus ) dan beberapa kelenjar susu ( lobules ). Payudara juga terdiri dari aliran darah dan aliran getah bening yang mengalirkan cairan yang disebut getah bening menuju kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening merupakan kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah infeksi. Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat di bagian ketiak, di atas tulang selangka, di belakang tulang dada. Karena itu jika sel kanker payudara mulai menyebar atau metastasis, lokasi penyebaran yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening terutama terletak di bagian bawah lengan )

Insidens Kanker Payudara
Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker yang tersering pada wanita setelah kanker kulit, kurang lebih 16 % dari kanker yang terjadi pada wanita. Angka kematiannya adalah 25 % lebih besar dari kanker paru pada wanita.
Pada tahun 2004, kanker payudara menyebabkan 519.000 kematian di seluruh dunia. Insidens rate di Eastern Asia adalah 18 per 100.000 wanita, di South Central Asia adalah 22 per 100.000 wanita; dan di South Eastern Asia adalah 26 per 100.000 wanita. Insidens kanker payudara pada wanita dibawah umur 40 tahun hanya 5 % tapi hal ini terjadi pada wanita yang lebih muda.
Pada tahun 2007, the American Cancer Society memperkirakan hampir 178.000 perempuan Amerika yang terdiagnosis kanker payudara. Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim.
.
Penyebab kanker payudara
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor resiko terbesar untuk terjadinya kanker payudara terutama pada wanita.
2. Umur
Kanker payudara dapat terjadi pada segala jenis umur namun resiko untuk kanker payudara semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Pada wanita berumur 30 tahun memiliki resiko 1 berbanding 280 pada 10 tahun mendatang sedangkan pada wanita berumur 40 tahun memiliki resiko 1 berbanding 70, dan menjadi 1 berbanding 40 pada wanita berumur 50 tahun, serta 1 berbanding 30 pada wanita berumur 60 tahun.
3. Ras
Di Amerika wanita berkulit putih mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan wanita berkulit hitam.
4. Riwayat kanker payudara sebelumnya
Wanita dengan riwayat kanker payudara pada salah satu payudara mempunyai resiko 3 sampai 4 kali lipat lebih besar untuk menderita kanker payudara pada waktu akan datang baik pada payudara yang sudah terkena sebelumnya atau payudara yang belum terkena sebelumnya.
5. Genetik
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara merupakan faktor resiko yang tinggi untuk terjadinya kanker payudara. Riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium juga meningkatkan faktor resiko timbulnya kanker payudara.Adanya mutasi atau perubahan gen BRCA 1 dan BRCA 2.
6. Pengaruh hormonal
Wanita yang mulai menstruasi pada umur yang sangat muda ( < 11 tahun ) atau wanita yang telat menopause ( >55 tahun)
Tidak pernah melahirkan anak
Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
Tidak pernah menyusui anak
Pernah mengalami operasi pada payudara/ kandungan ( rahim indung telur ) baik tumor jinak maupun tumor ganas
7. Gaya hidup dan makan
Kanker payudara biasanya terjadi pada negara-negara dengan intake makan lemak yang tinggi, juga pada wanita yang overweight atau mengalami obesitas terutama pada wanita postmenopause.
8. Penyakit payudara sebelumnya
Penyakit fibrokistik pada payudara sebelumnya mempertinggi resiko timbulnya kanker payudara
9. Penyebab lingkungan
Pengobatan radiasi dalam jangka waktu yang sangat lama juga mempertinggi resiko timbulnya kanker payudara
Gejala dan keluhan kanker payudara
Pada umumnya 80 % dari benjolan – benjolan yang ditemukan di payudara merupakan kelaian tumor jinak. Namun setiap benjolan atau perubahan pada payudara harus dianggap sebagai keadaan yang dicurigai dapat menjadi ganas sampai dapat dibuktikan bahwa kelainan tersebut tidak ganas.
Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Pasien merasa sehat, tidak nyeri, tidak terganggu aktivitas sehari-hari. Satu-satunya gejala yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah benjolan kecil di payudara.
Keluhan pasien, baru dirasakan bila kanker sudah memasuki stadium lanjut. Kelainan/ keluhan yang menunjukkan adanya kanker payudara stadium lanjut adalah sebagai berikut :
- Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
- Ada benjolan pada payudara yang teraba dengan tangan sendiri
- Luka yang sudah lama pada payudara dan tidak sembuh dengan pengobatan
- Eksim yang sudah lama pada puting susu dan sekitarnya dan tidak sembuh dengan pengobatan
- Perdarahan dari puting susu

Deteksi dini dan skrining

1. Tumor payudara dapat diketahui sendiri dengan cara Memeriksa Payudara Sendiri ( disingkat SADARI ) sebulan sekali setelah haid, dan bagi yang telah menopause bisa dilakukan setiap tanggal satu atau setiap tanggal tertentu setiap bulan. Harus diperhatikan apakah ada benjolan, cairan keluar dari puting susu yang tidak normal seperti nanah, darah, cairan encer, atau keluar air susu pada ibu yang sedang tidak hamil atau tidak menyusui. Jika ada kelainan segera periksakan diri ke dokter tanpa rasa takut atau ragu-ragu
2. Pemeriksaan Mammografi dan USG Payudara
Pada perempuan yang mempunyai keluhan ataupun sebagai check up pada perempuan yang tidak mempunyai keluhan.
Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X dosis rendah, dimana pemeriksaan hanya dilakukan beberapa menit. Payudara diletakkan di atas alat mammografi dan sedikit ditekan sehingga didapatkan gambaran payudara yang terbaik.
Skrining mammografi sebaiknya dilakukan pada :
- Perempuan usia 35 – 40 tahun dianjurkan melakukan mammografi dasar ( baseline )
- Perempuan usia 40 – 45 tahun dianjurkan melakukan mammografi setiap 2 tahun
- Perempuan usia diatas 50 tahun dianjurkan melakukan mammografi setiap tahun
Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan mammografi adalah pada perempuan yang masih haid dilakukan satu minggu setelah selesai haid, dan bila pada perempuan yang sudah menopause dapat dilakukan kapan saja.
USG ( Ultra Sonography ) payudara
Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Indikasi pemeriksaan USG payudara :
- Pada Perempuan usia < 35 tahun, perempuan hamil dan menyusui
Dapat membedakan benjolah padat atau kista
- Bersama dengan mammografi dapa meningkatkan ketepatan diagnosis
3. Penggunaan obat hormonal sebaiknya dengan sepengetahuan dokter
Perempuan yang mempunyai resiko tinggi, yaitu salah satu anggota keluarganya ada yang terkena kanker payudara, sebaiknya tidak menggunakan obat kontrasepsi yang mengandung hormon.

Pilihan terapi saat ini
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengobatan yaitu ukuran tumor, lokasi tumor,tipe kanker,usia pasien, kesehatan umum pasien, status menopause dan pilihan pasien sendiri.
1. Operasi
Bisa lumpectomy ( hanya mengangkat tumor saja namun masih mempertahankan payudara ), mastektomi sebagian ( mengangkat seluruh bagian payudara namun tidak mengangkat otot maupun kelenjar getah bening pasien maupun mastektomi radikal ( mengangkat seluruh bagian payudara, otot-otot dada dan bagian kelenjar getah bening payudara yang terdekat )
2. Radiasi
Radiasi ditujukan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal setelah dilakukan operasi atau untuk mengecilkan tumor sebelum dilakukan operasi.
3. Kemoterapi
Dilakukan untuk menghancurkan sel kanker, memperlambat penyebaran sel kanker, membuatnya mengecil sebelum dilakukan kemoterapi, sebagai lanjutan perawatan dengan radiasi ataupun operasi
4. Hormonal
Terapi jenis ini paling umum ditawarkan untuk kanker payudara yang sudah mengalami metastasis/ penyebaran. Contoh obat yang digunakan adalah SERM ( reseptor estrogen yang terpilih ) contohnya tamoksifen. Terapi hormon lainnya adalah oophorectomy ( pengangkatan indung telur ) atau melakukan radiasi pada indung telur.
5. Biologis
Contoh terapi biologis adalah menggunakan Bevacizumab dimana dapat menghambat aliran darah yang menuju ke tumor tersebut sehingga tumor tidak akan menjadi besar.

Minggu, 14 Maret 2010

Kanker otak


Apa itu kanker otak?

Kanker otak adalah kanker yang terjadi pada otak yang merupakan pusat pengatur segala kehidupan sehingga manusia dapat menghasilkan buah pikiran, bereaksi, bertindak dan menjalankan beribu-ribu aktivitas dalam waktu bersamaaan.Otak merupakan bagian dari sistem susunan saraf pusat, bila rusak sudah sukar kembali, bahkan dapat dikatakan tidak mempunyai daya regenerasi. Secara garis besar otak sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak.Banyaknya bagian otak yang memiliki fungsi pengaturan tubuh yang berbeda-beda membuat tumor dan kanker otak memiliki gejala yang sangat variatif. Gejala yang muncul sangat tergantung di bagian otak mana tumor tersebut muncul.

Penyebab dari kanker otak sendiri yaitu sisa-sisa sel embrional yang berubah sifat maupun tidak berubah sifat, bisa juga disebabkan oleh kalainan kromosom pada manusia.Kanker otak sendiri dapat dibagi menjadi dua macam yaitu kanker yang berasal dari sel otak itu sendiri ( primer )atau merupakan penjalaran dari bagian tubuh yang lain ( sekunder ).

Insidens Kanker otak

Di Amerika Serikat, angka kejadian baru atau insiden umumnya 15 sampai 20 kasus per 100.000 orang. Kanker otak menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit kanker pada pasien – pasien yang berumur dibawah 35 tahun.

Pada 17.000 orang di Amerika Serikat yang didiagnosa akibat kanker primer hampir 13.000 orang yang meninggal. Kanker Otak sekunder terjadi pada 20 persen pasien akibat penjalaran kanker dari bagian tubuh yang lain. Di Amerika sendiri kira- kira 100.000 kasus kanker sekunder yang terdiagnosa per tahun.

Angka kejadian adalah 2,4 setiap 100.000 anak setiap tahun. Laporan terakhir dari New York University Medical Center angka tersebut meningkat menjadi 3,3 per 100.000 anak atau kurang lebih 1.500 penderita baru per tahun

Jumlah penderita yang dapat mencapai 5 tahun setelah didiagnosa ( 5 years survival rate ) masih tetap rendah.

Gejala- gejala Kanker otak

Gejala kanker otak sendiri merupakan akibat dari tekanan dalam rongga tengkorak yang tinggi dan akibat kehilangan fungsi dari bagian otak itu sendiri.

Gejala – gejala yang dapat diketahui oleh orang awam adalah :

- Gangguan kesadaran

- Gangguan penglihatan

- Gangguan berbicara

- Gangguan keseimbangan

- Gangguan kekuatan anggota gerak

- Gangguan pertumbuhan

- Perubahan mental

- Kejang, mual, muntah menyemprot, sakit kepala

- Rasa sakit dan mati rasa

Deteksi dini dan Skrining

Untuk menentukan keberadaan kanker lebih tepat umumnya masih diperlukan

  1. Pemeriksaan dokter ahli untuk mengecek fungsi-fungsi otak melalui suatu pemeriksaan saraf yang dapat dikerjakan oleh Ahli Saraf, ahli bedah saraf maupun ahli kesehatan anak.
  2. Pemeriksaan penunjang seperti

- Foto kepala dengan sinar X

- Foto pembuluh darah yang ke otak ( angiografi )

- Pencitraan dengan bahan radioisotop

- CT scan

- MRI

Yang paling ideal adalah pemakaian alat CT scan atau MRI; karena dengan cara ini dapat diketahui lebih tepat tentang sifat kanker, asal, letak, ukuran serta bentuknya.

Pilihan Terapi Saat ini

  1. Pembedahan

Cacat saraf yang sudah terjadi akibat kerusakan sel-sel susunan saraf pusat tidak dapat baik atau kembali meskipun kankernya telah diangkat. Sehingga tuhuan operasi atau pengobatan tidak hanya menghilangkan kanker penyebab tetapi juga usaha mencegah terjadinya cacat saraf lebih lanjut. Pembedahan yang dilakukan saat ini dapat dengan bermacam-macam cara yaitu pembedahan stereotaktik, pembedahan “terpimpin” dengan bantuan alat endoskopi maupun USG, pembedahan mikro

  1. Penyinaran/ Radioterapi

Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Pengobatan sinar ini biasanya memakan waktu 5-6 minggu bahkan kadang lebih. Pemberian informasi mengenai penyakit serta metode pengobatan yang akan diterima disamping pemberian pengobatan yang bertujuan menghilangkan keluhan, akan sangat membantu pasien.

  1. Obat-obatan/ kemoterapi

Tujuan dari kemoterapi sendiri adalah menghilangkan sel kanker berkembang biak dengan cara menghancurkan sel kanker itu sendiri.

Sabtu, 13 Maret 2010

Pesan-pesan utama mengenai kanker

1. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya sel - sel kanker dapat ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian

2. Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia di atas 40 tahun

3. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala

4. Sebagian jenis kanker ini dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor penyebab kanker

5. Kanker ditemukan lebih dini dapat diobati dengan cepat dan tepat, maka besar kemungkinan untuk sembuh

6. Kanker bukan penyakit menular

7. Tidak semua jenis kanker berasal dari keturunan/genetik