Senin, 22 Maret 2010

Kanker payudara


Apa itu kanker payudara ?

Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Jika kanker payudara ditemukan secara dini dan ditangani dengan cepat dan tepat, akan memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang lebih lama. Pada perempuan payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap payudara mempunyai 15 – 20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung tersebut terdiri dari beberapa kelenjar susu ( lobules ). Seringkali kanker payudara timbul pada kantung penghasil susu ( lobus ) dan beberapa kelenjar susu ( lobules ). Payudara juga terdiri dari aliran darah dan aliran getah bening yang mengalirkan cairan yang disebut getah bening menuju kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening merupakan kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah infeksi. Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat di bagian ketiak, di atas tulang selangka, di belakang tulang dada. Karena itu jika sel kanker payudara mulai menyebar atau metastasis, lokasi penyebaran yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening terutama terletak di bagian bawah lengan )

Insidens Kanker Payudara
Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker yang tersering pada wanita setelah kanker kulit, kurang lebih 16 % dari kanker yang terjadi pada wanita. Angka kematiannya adalah 25 % lebih besar dari kanker paru pada wanita.
Pada tahun 2004, kanker payudara menyebabkan 519.000 kematian di seluruh dunia. Insidens rate di Eastern Asia adalah 18 per 100.000 wanita, di South Central Asia adalah 22 per 100.000 wanita; dan di South Eastern Asia adalah 26 per 100.000 wanita. Insidens kanker payudara pada wanita dibawah umur 40 tahun hanya 5 % tapi hal ini terjadi pada wanita yang lebih muda.
Pada tahun 2007, the American Cancer Society memperkirakan hampir 178.000 perempuan Amerika yang terdiagnosis kanker payudara. Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim.
.
Penyebab kanker payudara
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor resiko terbesar untuk terjadinya kanker payudara terutama pada wanita.
2. Umur
Kanker payudara dapat terjadi pada segala jenis umur namun resiko untuk kanker payudara semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Pada wanita berumur 30 tahun memiliki resiko 1 berbanding 280 pada 10 tahun mendatang sedangkan pada wanita berumur 40 tahun memiliki resiko 1 berbanding 70, dan menjadi 1 berbanding 40 pada wanita berumur 50 tahun, serta 1 berbanding 30 pada wanita berumur 60 tahun.
3. Ras
Di Amerika wanita berkulit putih mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan wanita berkulit hitam.
4. Riwayat kanker payudara sebelumnya
Wanita dengan riwayat kanker payudara pada salah satu payudara mempunyai resiko 3 sampai 4 kali lipat lebih besar untuk menderita kanker payudara pada waktu akan datang baik pada payudara yang sudah terkena sebelumnya atau payudara yang belum terkena sebelumnya.
5. Genetik
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara merupakan faktor resiko yang tinggi untuk terjadinya kanker payudara. Riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium juga meningkatkan faktor resiko timbulnya kanker payudara.Adanya mutasi atau perubahan gen BRCA 1 dan BRCA 2.
6. Pengaruh hormonal
Wanita yang mulai menstruasi pada umur yang sangat muda ( < 11 tahun ) atau wanita yang telat menopause ( >55 tahun)
Tidak pernah melahirkan anak
Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
Tidak pernah menyusui anak
Pernah mengalami operasi pada payudara/ kandungan ( rahim indung telur ) baik tumor jinak maupun tumor ganas
7. Gaya hidup dan makan
Kanker payudara biasanya terjadi pada negara-negara dengan intake makan lemak yang tinggi, juga pada wanita yang overweight atau mengalami obesitas terutama pada wanita postmenopause.
8. Penyakit payudara sebelumnya
Penyakit fibrokistik pada payudara sebelumnya mempertinggi resiko timbulnya kanker payudara
9. Penyebab lingkungan
Pengobatan radiasi dalam jangka waktu yang sangat lama juga mempertinggi resiko timbulnya kanker payudara
Gejala dan keluhan kanker payudara
Pada umumnya 80 % dari benjolan – benjolan yang ditemukan di payudara merupakan kelaian tumor jinak. Namun setiap benjolan atau perubahan pada payudara harus dianggap sebagai keadaan yang dicurigai dapat menjadi ganas sampai dapat dibuktikan bahwa kelainan tersebut tidak ganas.
Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Pasien merasa sehat, tidak nyeri, tidak terganggu aktivitas sehari-hari. Satu-satunya gejala yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah benjolan kecil di payudara.
Keluhan pasien, baru dirasakan bila kanker sudah memasuki stadium lanjut. Kelainan/ keluhan yang menunjukkan adanya kanker payudara stadium lanjut adalah sebagai berikut :
- Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
- Ada benjolan pada payudara yang teraba dengan tangan sendiri
- Luka yang sudah lama pada payudara dan tidak sembuh dengan pengobatan
- Eksim yang sudah lama pada puting susu dan sekitarnya dan tidak sembuh dengan pengobatan
- Perdarahan dari puting susu

Deteksi dini dan skrining

1. Tumor payudara dapat diketahui sendiri dengan cara Memeriksa Payudara Sendiri ( disingkat SADARI ) sebulan sekali setelah haid, dan bagi yang telah menopause bisa dilakukan setiap tanggal satu atau setiap tanggal tertentu setiap bulan. Harus diperhatikan apakah ada benjolan, cairan keluar dari puting susu yang tidak normal seperti nanah, darah, cairan encer, atau keluar air susu pada ibu yang sedang tidak hamil atau tidak menyusui. Jika ada kelainan segera periksakan diri ke dokter tanpa rasa takut atau ragu-ragu
2. Pemeriksaan Mammografi dan USG Payudara
Pada perempuan yang mempunyai keluhan ataupun sebagai check up pada perempuan yang tidak mempunyai keluhan.
Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X dosis rendah, dimana pemeriksaan hanya dilakukan beberapa menit. Payudara diletakkan di atas alat mammografi dan sedikit ditekan sehingga didapatkan gambaran payudara yang terbaik.
Skrining mammografi sebaiknya dilakukan pada :
- Perempuan usia 35 – 40 tahun dianjurkan melakukan mammografi dasar ( baseline )
- Perempuan usia 40 – 45 tahun dianjurkan melakukan mammografi setiap 2 tahun
- Perempuan usia diatas 50 tahun dianjurkan melakukan mammografi setiap tahun
Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan mammografi adalah pada perempuan yang masih haid dilakukan satu minggu setelah selesai haid, dan bila pada perempuan yang sudah menopause dapat dilakukan kapan saja.
USG ( Ultra Sonography ) payudara
Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Indikasi pemeriksaan USG payudara :
- Pada Perempuan usia < 35 tahun, perempuan hamil dan menyusui
Dapat membedakan benjolah padat atau kista
- Bersama dengan mammografi dapa meningkatkan ketepatan diagnosis
3. Penggunaan obat hormonal sebaiknya dengan sepengetahuan dokter
Perempuan yang mempunyai resiko tinggi, yaitu salah satu anggota keluarganya ada yang terkena kanker payudara, sebaiknya tidak menggunakan obat kontrasepsi yang mengandung hormon.

Pilihan terapi saat ini
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengobatan yaitu ukuran tumor, lokasi tumor,tipe kanker,usia pasien, kesehatan umum pasien, status menopause dan pilihan pasien sendiri.
1. Operasi
Bisa lumpectomy ( hanya mengangkat tumor saja namun masih mempertahankan payudara ), mastektomi sebagian ( mengangkat seluruh bagian payudara namun tidak mengangkat otot maupun kelenjar getah bening pasien maupun mastektomi radikal ( mengangkat seluruh bagian payudara, otot-otot dada dan bagian kelenjar getah bening payudara yang terdekat )
2. Radiasi
Radiasi ditujukan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal setelah dilakukan operasi atau untuk mengecilkan tumor sebelum dilakukan operasi.
3. Kemoterapi
Dilakukan untuk menghancurkan sel kanker, memperlambat penyebaran sel kanker, membuatnya mengecil sebelum dilakukan kemoterapi, sebagai lanjutan perawatan dengan radiasi ataupun operasi
4. Hormonal
Terapi jenis ini paling umum ditawarkan untuk kanker payudara yang sudah mengalami metastasis/ penyebaran. Contoh obat yang digunakan adalah SERM ( reseptor estrogen yang terpilih ) contohnya tamoksifen. Terapi hormon lainnya adalah oophorectomy ( pengangkatan indung telur ) atau melakukan radiasi pada indung telur.
5. Biologis
Contoh terapi biologis adalah menggunakan Bevacizumab dimana dapat menghambat aliran darah yang menuju ke tumor tersebut sehingga tumor tidak akan menjadi besar.

1 komentar: