Sabtu, 01 Mei 2010

Asam urat


Asam urat adalah hasil metabolisme/ pemecahan purin, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Sel mengandung inti sel. Inti sel membentuk asam nukleat. Asam nukleat mengandung purin. Artinya purin terdapat pada semua jaringan tubuh. Purin jg terdapat pada banyak bahan makanan.

Penyakit asam urat biasanya dihubungkan dengan kadar asam urat dalam darah yang tinggi( hiperuricemia ).
Hiperuricemia dapat terjadi bila :
1. Produksi asam urat berlebihan
2. Ekskresi asam urat berkurang
3. Kedua2nya

Produksi asam urat dapat meningkat melalui faktor endogen ( faktor dari dalam tubuh sendiri) dan faktor eksogen ( faktor makanan ).

Pada manusia, gout adalah konsekuensi sebagai species yg tidak mempunyai enzim uricase. Dengan bantuan uricase, asam urat dipecah menajdi suatu zat yang mudah larut sehingga tubuh lebih mudah membuangnya. Jika asam urat lebih tinggi dari normal, maka asam urat membentuk kristal – kristal monosodium urate monohydrate.

Gout dapat dibedakan menjadi :
1. Gout primer : penyebabnya belum diketahui ( idiopatik )
2. Gout sekunder : karena nutrisi : makanan dengan kadar purin yang tinggi.
Tidak semua hiperuricemia menyebabkan gout.

Gout adalah salah satu jenis arthritis ( radang sendi ) yang terjadi bila terbentuk kristal-kristal monosodium urat monohtydrate yg berbentuk jarum di membran synovial.
Gout dapat mengenai laki2 dan wanita. Pada laki-laki 1 – 3 per 1000 laki2. Pada wanita 1 per 5000 wanita.
Asam urat cenderung dialami laki-laki karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sedangkan pada pria tidak memiliki hormon tersebut.Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat.

Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti
1.mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout
2.ditemukan asam urat dalam kadar tinggi dalam darahnya, dan
3.hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara
1.Enzimatik
Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl.
2. Teknik Biasa.
Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl.

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl
Kadar asam urat normal pada perempuan 2,6 – 6 mg/.
Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih
Gambaran Klinis

Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.

Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat
1. monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan
2. gejala pembengkakan,
3. kemerahan,
4. nyeri hebat,
5. panas dan
6. gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam.
7. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.

Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.

Perjalanan penyakit gout
sangat khas dan mempunyai 3 tahapan.
Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Faktor Risiko
1.Alkohol
pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah.
2.Konsumsi ikan laut, jeroan, seafood ( udang, cumi, kepiting, kerang, ikan teri )
Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.
3. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.

Asam urat dapat menyebabkan :
1. gangguan ginjal
karena saringannya akan tersumbat oleh asam urat sehingga mengakibatkan timbulnya batu ginjal yang lamakelamaan akan mengakibatkan gagal ginjal.

2. gangguan jantung.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan artritis gout:
1. Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
2. Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).

Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:
1. Mengobati serangan akut secara baik dan benar
2. Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
3. Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
4. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
5. Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.

Pengobatan dapat diberikan
1. obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik)
2. obat penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid)
3. obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).

Makanan yang mengandung purin yang tinggi :
1. Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
2. Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
3. Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pasien dengan kadar asam urat tinggi disarankan mengurangi makanan yang mengandung lemak dan mengkonsumsi air yang banyak.

Selasa, 27 April 2010

kanker nasofaring

Epidemiologi

Kanker nasofaring termasuk 5 keganasan tertinggi di Indonesia setelah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit, kanker kelenjar getah bening. Kanker nasofaring merupakan keganasan kepala leher yang terbanyak di Indonesia, serta keganasan tertinggi di bidang THT. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%),dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring.
Insidens tertinggi ditemukan di Cina Selatan (25-30 per 100.000 penduduk/tahun) terutama yang menetap di propinsi Guang Dong dengan dialek Cantonese, Guang Xi, Hunan, Fujian dan di daerah yang banyak dihuni oleh imigran Cina di Asia Tenggara (Hong Kong, Singapura, Taiwan dan USA). Hong kong secara geografis merupakan bagian dari daerah Kanton propinsi Guangdong mempunyai insidens 23,3 per 100.000 penduduk/tahun untuk pria, dan 8,9 untuk perempuan).Serangan KNF pada usia sangat dini ditemukan pada populasi dengan risiko tinggi. Penderita pria lebih sering terkena dibanding perempuan (2-3:1). Insiden KNF meningkat pada usia 30-60 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 40-50 tahun.

KNF merupakan karsinoma yang sangat sulit di diagnosis secara dini.
Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu:
1.faktor dari pasien
- kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit ini, terutama mengenai gejala dini.
- keadaan sosial ekonomi, sehingga pasien baru datang berobat setelah betul-betul terpaksa.
2.Faktor penyakitnya sendiri
- sifat penyakit yang seringkali tidak menimbulkan keluhan yang mengganggu misalnya rasa nyeri, sehingga tidak segera berobat.
- lokasi anatomis tumor nasofaring yang sulit diperiksa, gejala yang tidak spesifik pada perjalanan awal penyakit.
- kecenderungan tumor tumbuh di submukosa, sehingga secara klinis sulit terdeteksi. Biopsi sering negatif meskipun telah dilakukan berulang kali di daerah yang dicurigai.
3.Faktor yang berasal dari dokter
- kurangnya kewaspadaan dokter terhadap gejala dini, kesulitan dokter untuk mempergunakan sarana diagnosis dini.

Etiologi dan faktor predisposisi
KNF merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial yaitu
1. viral
2. faktor genetik
Ras Mongoloid yang paling banyak terkena adalah Cina, baik di Negara asalnya maupun yang di perantauan
3. lingkungan
a.Faktor makanan
-terutama konsumsi ikan asin (Cantonese-style salted fish)
-makanan yang diawetkan mengandung N-nitrosodimethylamine dan N-nitrosodiethylamine, merupakan mediator penting dapat menjadi ’alkylating agent” yang diketahui dapat menginduksi terjadinya karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma dan tumor lain.
-kekurangan vitamin, buah serta sayuran segar
-Paparan dini terhadap makanan yang diawetkan seperti telur bebek asin, salted mustard green, fermented black bean paste, dan fermented soy bean paste selama penyapihan berhubungan dengan peningkatan kejadian KNF sebesar 3-5 kali
- kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu masakan tertentu serta kebiasaan makan makanan terlalu panas
b. lain2
-Keadaan sosial ekonomi yang rendah, wood dust, rumah dengan ventilasi yang buruk disertai udara yang penuh asap
- merokok sigaret maupun paparan formaldehida nggunakan anti-musquito coils, herbal medicine and plants,
- Iritasi oleh bahan kimia, asap sejenis kayu tertentu
- Seringnya peradangan di daerah nasofaring menyebabkan mukosa nasofaring menjadi lebih rentan terhadap karsinogen lingkungan dan memudahkan perubahan mukosa kearah prekanker.

Gejala klinis
KNF paling sering terdapat di dinding lateral nasofaring (Fossa Rosenmuller), berada tepat di daerah superior dan posterior terhadap muara tuba Eustachius.

. Gejala klinis karsinoma nasofaring dapat dibagi 4 kelompok, yaitu
1.gejala nasofaring sendiri,
2.gejala telinga,
3 gejala mata/syaraf dan
4.metastasis regional (kelenjar getah bening) berupa benjolan di leher

Gejala dini
Gejala telinga dan hidung
- Hilang pendengaran
- Keluar cairan telinga tengah
- Rasa penuh di telinga
- Rasa berdengung ( tinnitus )
- Rasa tidak nyaman atau nyeri di telinga ( otalgia ) yang nilateral
- Otitis media serosa sampai pecahnya gendang telinga dengan gangguan pendengaran tipe konduktif ( biasanya pasien mengeluhkan suara berdengung )
- ingus bercampur darah,
- ingus ke tenggorok,
- mimisan berulang biasanya berjumlah sedikit karena dinding tumor biasanya rapuh sehingga pada iritasi ringan dapat terjadi perdarahan.
- Sumbatan hidung dapat terjadi satu atau dua sisi. Gejala menyerupai pilek kronis, kadang kadang disertai dengan gangguan penciuman dan adanya ingus kental.
Gejala lanjut ( biasanya mendorong pasien ke dokter )
- pembesaran kelenjar leher ( lymphadenopati coli)
merupakan penyebaran secara limfogen. Ciri khas penyebaran karsinoma nasofaring ke kelenjar getah bening leher adalah kelenjar jugular superior terletak di bawah angulus mandibula di dalam otot Sternokleidomastoideus, selanjutnya kelenjar jugular medius dan servikal bawah. Perabaan Keras, tidak terasa nyeri dan tidak mudah digerakkan terutama jika sel tumor telah menembus kelenjar dan mengenai jaringan otot di bawahnya.-
- Gejala saraf
Tumor meluas ke intra kranial menjalar sepanjang fosa medial, disebut penjalaran petrosfenoid, biasanya melalui foramen laserum dan mengenai grup anterior saraf otak II s/d VI. Perluasan ke superior lebih sering ditemukan, tersering mengenai N VI dengan keluhan berupa penglihatan ganda (diplopia) akibat kelumpuhan otot rectus externa,
kemudian N.V cabang 1 dengan keluhan berupa nyeri wajah, hipestesi pipi/ wajah, atau nyeri pada leher atas.
Ophtalmoplegia menunjukkan keterlibatan saraf kranial III, IV,dan VI, serta tumor telah mencapai fissura orbita superior atau sinus kavernosus.
Gejala khas nyeri kepala hebat merupakan gejala neurologis tersering, meliputi 20% dari pasien akibat penekanan tumor pada duramater.
Perluasan tumor ke belakang secara ekstra kranial sepanjang fosa posterior disebut penjalaran retroparotidian. Yang terkena adalah grup posterior saraf otak yaitu N.VII s/d N.XII beserta saraf simpatikus servikalis. Dapat terjadi kekakuan otot rahang sehingga terjadi trismus (mulut terkunci) akibat perluasan tumor ke otot Pterigoid, hal ini lebih sering akibat gejala sisa terapi radiasi. Sindrom retroparotidian terjadi akibat kelumpuhan N.IX,X,XI,XII dengan manifestasi kelumpuhan berupa kesulitan menelan karena hemiparesis otot konstriktor superior serta gangguan pengecap pada sepertiga belakang lidah. Kelumpuhan N.X menyebabkan hiper/hipo/anestesi mukosa palatum mole, faring dan laring disertai gangguan respirasi dan salivasi. Selain itu dapat terjadi kelumpuhan atau atrofi otot-otot trapezius, sternokleidomastoideus, serta hemiparesis palatum mole. Hemiparalisis dan atrofi sebelah lidah akibat keterlibatan N.XII juga tidak jarang ditemukan
Metastasis jauh
Yang sering terkena ialah paru-paru, tulang terutama femur dan vertebra torakolumbal dan hepar.
HISTOPATOLOGIS:
Sejak tahun 1978 WHO telah menetapkan bentuk histopatologi KNF yaitu:
Tipe 1; Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) dengan keratin.
Tipe 2, karsinoma sel skuamosa (KSS) tanpa keratin.
Tipe 3, karsinoma tanpa diferensiasi.
Dari ketiga jenis ini yang paling sering ditemukan ialah karsinoma tanpa diferensiasi (tipe 3).

Diagnosis
1. Anamnesis
2. PF THT
- Rinoskopi anterior dan posterior
- Endoskopi : rigid/ fiber
- Nasopharyngolaryngoscopy

3. Pemeriksaan penunjang
a.CT Scan: ( dengan dan tanpa kontras dibandingkan )
Perluasan tumor
Superior: destruksi tulang, densitas jaringan lunak
b.MRI: melihat metastase sampai mana
Resolusi tinggi
Superior: residual/reccurent, inflamasi, fibrosis
Keterlibatan sum tul,perineural, intracranial
4. Biopsi : gold standard

Penentuan stadium ( TNM )
Primary Tumor
TX Primary tumor cannot be assessed
T0 No evidence of primary tumor
Tis Carcinoma in situ
T1 Tumor confined to the nasopharynx
T2 Tumor extends to soft tissues
 T2a: Tumor extends to the oropharynx and/or nasal cavity without parapharyngeal extension*
 T2b: Any tumor with parapharyngeal extension*
T3 Tumor invades bony structures and/or paranasal sinuses
T4 Tumor with intracranial extension and/or involvement of cranial nerves, infratemporal fossa, hypopharynx, orbit, or masticator space

Lymph Node
Nx Regional lymph nodes cannot be assessed
N0 No regional lymph node metastasis
N1 Unilateral metastasis in lymph node(s), not more than 6 cm in greatest dimension, above the supraclavicular fossa*
N2 Bilateral metastasis in lymph node(s), not more than 6 cm in greatest dimension, above the supraclavicular fossa*
N3 Metastasis in a lymph node(s)* larger than 6 cm and/or to supraclavicular fossa
 N3a: Larger than 6 cm
 N3b: Extension to the supraclavicular fossa**
* [Note: Midline nodes are considered ipsilateral nodes.]
** [Note: Supraclavicular zone or fossa is relevant to the staging of nasopharyngeal carcinoma and is the triangular region originally described in the Ho-stage classification for nasopharyngeal cancer. It is defined by three points: (1) the superior margin of the sternal end of the clavicle; (2) the superior margin of the lateral end of the clavicle; and, (3) the point where the neck meets the shoulder. Note that this would include caudal portions of Levels IV and V. All cases with lymph nodes (whole or part) in the fossa are considered N3b.]

Distant Metastasis
MX Distant metastasis cannot be assessed
M0 No distant metastasis
M1 Distant metastasis

AJCC Stage Grouping
Stage 0 Tis, N0, M0
Stage I T1, N0, M0
Stage IIA T2a, N0, M0
Stage IIB T1, N1, M0
T2, N1, M0
T2a, N1, M0
T2b, N0, M0
T2b, N1, M0
Stage III T1, N2, M0
T2a, N2, M0
T2b, N2, M0
T3, N0, M0
T3, N1, M0
T3, N2, M0
Stage IV A T4, N0, M0
T4, N1, M0
T4, N2, M0
Stage IV B Any T, N3, M0
Stage IV C Any T, any N, M1

Survival rates
Stage Relative Survival Rates
5-year 10-year
I 78% 62%
II 64% 52%
III 60% 46%
IV 47% 37%

Gambar
T1: terbatas pada nasofaring menyebabkan penebalan dan asimetris

T2 : menyebar ke orofaring dan rongga paranasal

T3 : keterlibatan sinus paranasal dan tulang

T4 : Tumor yang melibatkan hypofaring intracranila, orbita, sinus maksillaris dan juga melibatkan saraf intracranial

Terapi
Stadium 1 : radioterapi
Stadium 2 : kemoradiasi
Stadium 3 : kemoradiasi
Stadium 4 : kemoterapi

Kamis, 22 April 2010

Diabetes melitus


Diabetes melitus = kencing manis
Diabetes : “ air yang mengucur terus menerus dari suatu saluran “
Melitus : “ manis seperti madu “
Sel ß pankreas adalah organ di dalam tubuh yang menjaga kadar gula dalam darah dalam batas normal, dimana jika kadar gula dalam darah tinggi sel ß pankreas menghasilkan insulin yang akan menurunkan gula dengan cara mendistribusikan gula masuk ke dalam sel-sel yang akan diolah menjadi energi.

Gula darah tinggi dapat disebabkan karena dua hal yaitu “
1. Pankreas yang sakit tidak dapat menghasilkan insulin ( Diabetes melitus tipe II )
2. Kerja insulin mengalami hambatan ( Diabetes melitus tipe II )
3. Pankreas memang tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali ( Diabetes melitus tipe I ) bisa disebabkan oleh infeksi virus atau penyakit autoimmun
Dalam keadaan terkendali dan tanpa komplikasi, diabetisi sebenernya dapat hidup sesehat orang lain. Selain dapat dikendalikan, diabetes sebenernya juga dapat dicegah.

Sasaran utama pengobatan diabetes melitus :
1. Mempertahankan kesehatan dengan mengendalikan gula darah
2. Mencegah atau menunda terjadinya komplikasi diabetik
Untuk itu dibutuhkan pengobatan yang berkesinambungan dan kedisiplinan
Gula darah mencapai kadar tertinggi yaitu pada 1 jam setelah makan < 180 mg/dl ( = nilai ambang ginjal )
Kegemukan ( obesitas ) membuat reseptor sel tidak sensitif terhadap insulin karena pada kegemukan, sel lemak menghasilkan zat yang disebut adipositokin yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan yang tidak gemuk sehingga menyebabkan resistensi terhadap insulin. Sel lemak yang paling banyak menghasilkan adipositokin adalah sel lemak yang ada di perut. Oleh karena itu kegemukan yang berbahaya adalah kegemukan sentral yang ada di perut ( mengukur lingkar pinggang yang besar ).

Gejala klasik diabetes adalah :
1. Poliuria : buang air kecil dengan volume yang lebih banyak terutama pada malam hari
Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal ( > 180 mg/ dl ) gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine yang keluar yang mengandung gula tersebut tidak terlalu pekat, tubuh akan mearik air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga volume urine yang keluar banyak dan kencing pun menjadi sering.

2. Poli dipsi : sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya
Dengan banyaknya urine yang keluar, badan akan kekurangan air / kekeringan/ dehidrasi; untuk mengatasi hal tersebut, timbulah rasa haus sehingga orang ingin selalu minum

3. Polifagia ( nafsu makan meningkat ) dan kurang tenaga
Pada diabetes, karena insulin bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi yang dibentuk pun berkurang. Inilah sebabnya orang merasa kurang tenaga. Dengan demikian otak juga berpikir bahwa kurang energi itu karena kurang makan, maka taubuh berusaha meningkatkan asupan makanan .

4. Penurunan berat badan yang nyata
Tubuh akan menggunakan zat-zat lain untuk diubah menjadi energi, zat2 yang diubah tersebut adalah lemak dan protein. Apabila hal tersebut berlangsung lama, orang akan tampak kurus dan berat badannya pun turun.

5. Gejala lain/ gejala komplikasi
- Kesemutan di kaki
- Gatal2, bisa di daerah selangkangan
- Luka2 yang tidak sembuh2

Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 dulu biasanya mengenai anak-anak dan remaja ( sehingga sering disebut diabetes juvenile ).
Diabetes tipe 1 untuk bertahan hidup memerlukan insulin sehingga disebut IDDM ( Insulin Dependent Diabetes Melitus )
Di Indonesia , angka kejadiannya kurang lebih hanya 1 %dari semua diabetes
Faktor penyebab : Infeksi virus dan penyakit autoimun
Pada tipe ini pankreas tidak dapat menghasilkan insulin.
Insulin harus diberikan dari luar cara disuntikkan karena jika diminum insulin akan dirusak oleh asam lambung.
Biasanya pada diabetes tipe 1 , gejala dan tandanya muncul mendadak. Tiba2 cepat merasa haus, sering kencing, badan mengurus dan lemah. Apabila insulin tidak segera diberikan, penderita cepat tidak sadarkan diri disebut koma diabetikuk atau koma ketoasidosis.

Diabetes Tipe 2
Dari seluruh penderita diabetes, jumlah penderita diabetes tipe 2 yaitu 90 % - 99 %. Penyebab diabetes tipe 2 ada faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Biasanya tipe ini mengenai orang dewasa ( dahulu disebut adult onset atau maturity onset diabetes ).
Diabetes tipe 2 berkembang sangat lambat, bisa sampai bertahun – tahun. Oleh karena itu gejala dan tanda2 nya menjadi tidak jelas
Pengobatan diabetes tipe 2 :
- Penurunan lemak tubuh pada kegemukan, pemberian obat2 yang memperbaiki resistensi insulin dan obat yang meningkatkan kemampuan pankreas menghasilkan insulin
Diabetes gestational
Diabetes yang munculnya pada saat kehamilan, biasanya muncul pada bulan ke 6. Bayi dapat tumbuh lebih besar daripada normal ( makrosomia ) yang beratnya lebih dari 4 gram ( Giant baby ). Pengobatan untuk diabetes gestational adalah dengan pemberian suntikan insulin.

Diagnosis pasti diabetes
- Kadar gula darah sesudah puasa 8 – 10 jam ≥ 126 mg/dl atau
- Pada kadar gula darah sewaktu ( TTGO ) kadar gula darah 2 jam sesudah minum 75 gram glukosa khusus ≥ 200 mg/dl
Tetapi kadar gula darah tinggi belum tentu juga diabetes / bisa jg disebut pradiabetes :
1. IFG ( Impaired Fasting Glukosa ) atau gula darah puasa yang terganggu yaitu gula darah setelah puasa 8 – 10 jam adalah 100 mg/dl - ≤ 126 mg/dl
2. IGT ( Impaired Glucosa Tolerance ) atau toleransi glukosa terganggu ( TGT ) yaitu pada TTGO ( test toleransi glukosa oral ) sesudah minum 75 gram glukosa adalah 140mg/dl - ≤ 200 mg/dl
Keadaan yang sering menyertai diabetes tipe 2 adalah dislipidemi dan hipertensi yang dicetuskan oleh kegemukan. Hipertensi dan dislipidemi adalah faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Komplikasi diabetes
Komplikas diabetes adalah gangguan baru pada organ2 tubuh
Komplikasi akut harus segera diatasi, sedangkan komplikasi kronis harus diatasi secara intens dan terus menerus.

Komplikasi akut
1. Infeksi yang sulit sembuh
Kadar gula darah tinggi ≥ 200 mg/dl pada diabetes, melelmahkan kekuatan sel2 darah puti untuk membunuh kuman sehingga infeksi sukar sembuh
2. Koma hiperglikemik ( koma diabetik )
Koma dapat terjadi pada diabetes tipe 1 apanila tidak mendapat suntikan insulin, terlambat mendapat suntikan insulin, dosisnya kurang
3. Koma hipoglikemik
Biasanya merupakan komplikasi pengobatan golongan sulfonil urea dan suntikan insulin
Apabila pasien setelah mendapat OHO sulfonilurea atau suntikan insulin tapi :
1. Terlambat makan
2. Kurang makan
3. Lupa makan
4. Muntah2
5. Melakukan kerja fisik yang berat

Komplikasi menahun
Biasanya disebabkan oleh penebalan dinding pembuluh darah dan penyempitan aliran darah.
Mikroangiopati / kelainan pembuluh darah halus pada organ2 :
- mata ( retinopati ) dan ginjal ( nefropati )
Masalah pada mata yaitu retinopati ( sering berganti2 kaca mata karena buram ), katarak, glaukoma
Seorang pasien mengalami nefropati diabetik jika pada 2 dari 3 kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 – 6 bulan ditemukan mikroalbumin ≥ 30 mg. Jika tidak segera diatasi, nefropati diabetik bisa menyebabkan gagal ginjal.
Makroangiopati bisa berwujud pkv penyakit kardiovaskular yaitu biasanya serangan jantung, di otak menyebabkan stroke

Komplikasi pada pembuluh saraf :
1. Neuropati pada tungkai dan kaki
- Kesemutan, baal , panas, neuralgi / berdenyut terus menerus
2. Neuropati pada saluran pencernaan
Nocturnal diare / diare pada malam hari atau konstipasi
3. Neuropati kandung kemih
Yang sering menyebabkan infeksi kandung kemih

Komplikasi pada pembuluh darah dan tungkai
Makroangiopati ( aliran darah ke pembuluh darah besar di tungkai dan kaki kurang lancar ) + neuropati ( mati rasa dan baal ) → diabetic foot → biasanya kaki diabetisi terancam diamputasi
Kiat perawatan kaki diabetisi
1. Basuh kaki setiap hari dengan air hangat
2. Jka terdapat lecet,luka kecil, atau radang segera obati
3. Hindari menggunakan botol air panas atau bantal panas untuk menghangatkan kaki
4. Pakai sepatu yang longgar
5. Jangan berjalan tanpa menggunakan alas kaki
Komplikasi lain yaitu disfungsi seksual dan kelainan hati

Empat pilar pengendalian diabetes
1. Edukasi
2. Pengaturan makan contoh makanan karbohidrat yang baik bagi diabetisi adalah beras giling/ beras tumbuk atau beras merah kaya serat, buah2an dan sayuran yang kaya serat akan memperlambat penyerapan gula
3. Olahraga prinsipnya CRIPE
C = continous = terus menerus : latihan harus berkesinambungan, terus menerus tanpa berhenti dalam waktu tertentu. Jadi, jangan jalan, istirahat, jalan lagi
R = rhytmical = berirama : latihan harus dipilih yang berirama, yaitu otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur.
I = interval = berselang : latihan harus selang – seling antara gerak cepat dan gerak lambat, contohnya lari diselingi dengan jalan cepat atau jalan cepat diselingi jalan biasa
P = progressive : latihan dilakukan meningkat secara bertahap sesuai kemampuan dari ringan sampai sedang hingga mencapai 30 – 60 menit
E = endurance = daya tahan : latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan penapasan dan jantung.
contoh olahraga yang baik adalah jalan pagi, berenang , bersepeda , mendayung. Manfaat olahraga : pemakaian energi meningkat, mengurangi resistensi insulin, peredaran darah lebih lancar
4. Terapi farmakologik
pada diabetes menjadi tiga :

A) Obat - obat untuk diminum ( oral ) yaitu tablet atau pil yang disebut obat hipoglikemik oral ( OHO )
Dibagi menjadi 2 :
1. Obat untuk memperbaiki jumlah insulin kurang adalah membantu merangsang pankreas untuk meningkatkan produksi insulin. Contoh obat ini adalah sulfonil urea dan glinid
2. Obat untuk memperbaiki hambatan terhadap kerja insulin atau resistensi insulin pada sel – sel. Contoh obat ini adalah golongan biguanid ( metformin ) dan tiazolidindion ( TZD )
3. Obat unntuk memperlambat pencernaan makanan menjadi glukosa ( inhibitor glukosidase ) contoh obat ini adalah Acarbose
4. Obat golongan inhibitor DPP – IV ( obat yang merangsang insulin dan menekan glukagon ). Contoh obat ini adalah sitagliptin ( Januvia ) 100 mg dan vidagliptin ( glavus ) tablet 50 mg dan 100 mg.
5. Fixed cmbination drug ( FCD )
Obat yang disatukan dalam satu tablet membawa hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kminasi yang terpisah karena diabetisi menjadi lebih taat dalam minum obatnya. Contoh obat ini adalaj glucovanceR ( sulfonilurea + biguanid )
Efek samping OHO :
- golongan sulfonilurea : hipoglikemik
-golongan metformin :mual, nafsu makan berkurang
- golongan tiazolidindion : bengkak di kaki
- golongan acarbose : sering buang angin

B) Obat yang disuntikkan yaitu suntikan insulin
Untuk diabetes tipe 1 → insulin satu- satunya obat dan diberikan langsung tanpa pertimbangan lain karena pankreas betul – betul tidak menghasilkan insulin
Indikasi pemberian insulin untuk diabetes tipe 2 adalah :
- Apabila bermacam jenis OHO sudah diugnakan sampai dosis maksimum, tetapi gula darah tetap tidak terkendali, obat diganti insulin. Untuk yang ini, pergantian biasanya tidak sekaligus, tetapi bertahap : mula – mula ditambahkan dahulu baru kemudian diganti dengan insulin
- Diberikan sebagai obat pertama pada diabetisi yang pada waktu datang berobat berat badannya sudah turun drastis dalam waktu singkat dengan kadar gula darah yang tinggi
- Diberikan pada diabetesi menderita infeksi hebat atau menjalani operasi besar
- Pada komplikasi, seperti gagal ginjal, gagal hati, dan gagal jantung yang berat, OHO biasanya harus dihentikan dan langsung diganti dengan insulin
Insulin terbagi menjadi :
1. Insulin dengan masa kerja supercepat ( fast acting ) dengan masa kerja pendek ( short acting ), biasanya diberikan 3 kali perhari, disuntikkan segera sebelum makan contohnya humalog, novo rapid, apidra.
2. Insulin kerja cepat dengan masa kerja pendek biasanya diberikan 3 kali perhari, disuntikkan 30 menit sebelum makan contohnya actrapid, humulin R.
3. Insulin kerja sedang, biasanya diberikan 2 kali perhari contohnya insulatard, Humulin N
4. Insulin kerja panjang ( long acting ), hanya diberikan 1 kali perhari
5. Insulin campuran kerja pendek dan kerja sedang diberikan 2 kali perhari contohnya mixtard, novomix, humalog mix, humulin 30/70
6. Insulin basal ( insulin yang bekerja terus menerus selama 24 jam ) jadi diberikan 1 kali perhari contohnya lantus, levemir

C) Penggunaan antioksidan
Anti oksidan penting sebagai tambahan pada pengobatan diabetes. Radikal bebas di dalam tubuh terbentuk , bersifat reaktif merusak molekul dan sel tubuh,dan secara alami tubuh menyediakan antioksidan. Antioksidan yang dibuat dari dalam tubuh disebut antioksidan internal. Yang menjadi masalah jumlah radikal bebas lebih banyak daripada antioksidan yang tersedia sehingga mudah terjadi penyakit. Ketidakseimbangan itulah yang disebut stress oksidatif
Anti oksidan diperlukan untuk orang – orang yang mengalami stress oksidatif. Secara alami biasanya antioksidan berkurang pada usia lanjut, kegemukan dan kurang penyakit. Juga timbul berbagai macam penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan aterosklerosis.
Antioksidan perlu ditambahkan dari luar berupa antioksidan eksternal seperti buah2 an dan sayuran segar yang mengandung vitamin e, vitamin
c, beta karoten, flavonoid.
Antioksidan jg dapat dibuat dari luar dalam bentuk obat yaitu ά-lipoic acid.

Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus

A1c dapat menggambarkan rata – rata kadar gula darah dalam waktu 2 – 3 bulan sebelumnya. Dalam keadaan normal, Hb dengan keadaan tertentu akan mengikat berbagai macam zat di dalam tubuh, salah satunya glukosa. Ikatan antara hemoglobin dan glukosa disebut glikohemoglobin ( HbA1C ), dimana ikatan ini sangat stabil di dalam darah sehingga pengukuran kadarnya dapat mencerminkan kadar gula dalam dalam selamat umur eritrosit ( lebih kurang 3 bulan ). Nilai A1C yang dianggap baik adalah 6,5 % ( 6 – 7 % )

Diabetesi dalam perjalanan ( travelling )
1. Selalu membawa makanan sehingga makan tepat waktu
2. Berhentilah sewaktu – waktu untuk meluruskan badan, jalan – jalan sebentar.
3. Bawalah semua obat
4. Bawalah selalu permen atau makanan/ minuman manis
5. Bawalah semua obat atau alat periksa gula darah mandiri dalam tas jinjing

Senin, 19 April 2010

hipertensi

- beberapa faktor resiko hipertensi diantaranya adalah :
1. Usia 35 - 55 tahun
2. Kondisi peny lain seperti diabetes tipe 2
3. Merokok
4. Etnis amerika keturunan afrika
5. Obesitas
6. Diet : makanan dengan kadar garam tinggi
7. Keturunan

Klasifikasi menurut joint national comittee 7:
Normal : sistol < 120 mmhg, diastol < 80 mmhg
Prahipertensi : sistol 120 - 139 mmhg, diastol 80 - 89 mmhg
Hipertensi tahap 1 : sistol 140 - 159 mmhg, diastol 90 - 99
mmhg
Hipertensi tahap 2 : sistol >= 160 mmhg,diastol>=100mmhg

Faktor yg mempengaruhi hipertensi adalah :
1. Kolesterol, glukosa, obesitas, merokok, alkohol

2. Hemodinamik pada hipertensi : terjd peningkatan resistensi perifer

3. Sistem renin angiotensin : salah satu sistem endokrin yg penting
untuk mengatur tekanan darah secara efektik. Renin mengubah
angiotensinogen > angiotensin 1, kemudian ACE (angiotensin converting
enzyme) mengubah angiotensin 1 > angiotensin 2. Angiotensin 2 adalah
vasokonstriktor kuat yg menyebabkan peningkatan tekanan darah yg jg
menstimulasi pelepasan aldosteron kelenjar adrenal dimana menyebabkan
retensi natrium dan air yg pada akhirnya menyebabkan peningkatan
tekanan darah.

4.Sistem saraf otonom simpatik memegang peranan penting dalam regulasi
tekanan darah

5. Disfungsi endotel pembuluh darah : dalam keadaan fisiologis untuk
mempertahankan tekanan darah yang normal,sel endotel melepaskan faktor
relaksasi dan faktor konstriksi yg mempengaruhi tonus otot pembuluh
darah. Vasodilatasi terutama oleh : nitrat oksida ( NO ) dan
prostasiklin. Vasokontriksi terutama oleh : endotelin 1, prostanoid
vasokonstriktor, angiotensin II, anion superoksida

6. Bahan vasoaktif didalam tubuh antara lain :
- bradikinin : vasodilator kuat > diinaktivasi oleh ACE
- endotelin : dipicu oleh makanan asin atau berkadar garam tinggi yg
menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi ( vasokonstriktor
endothel )
- peptida natriuretik atrial : peningkatan volume darah dihasilkan
oleh atrium jantung
- nitrit oksida : menyebabkan vasodilatasi

Hipertensi resisten
- merupakan keadaan dimana tekanan darah tidak dpt diturunkan hingga
dibawah 140/90 mmhg
- penyebab hipertensi regimen :
1. Faktor pasien
*Hipertensi kerah putih ( white coat hipertension ) : hipertensi yg
muncul saat menghadapi tenaga medis
*pendidikan pasien yg rendah
*pengetahuan pasien yg rendah mengenai bahaya dan komplikasi dari
hipertensi
* biaya
2. Faktor dokter
- kesalahan diagnosis
- kesalahan dosis obat
- kurangnya penjelasan dokter mengenai bahaya pasien
3. Obat
- obat yg sudah kadaluwarsa
- kompleksitas regimen

Hipertensi maligna
- hipertensi yg merupakan kegawatan medis yg dapat menyebabkan
kerusakan organ dan kematian.

- pd hipertensi maligna, tekanan darah sistol > 200 mmhg, tekanan
darah diastol > 140 mmhg

-Organ yang biasa dirusak oleh hipertensi maligna adalah :
1. Otak
Ensefalopati hipertensif
2. Mata
Retinopati hipertensif, papiloedema
3. Ginjal
4. Jantung
Disfungsi ventrikel kiri akut

- pasien harus segera dirawat di rumah sakit dengan target penurunan
tekanan darah diastol 90 hingga 105 mmhge

Hipertensi sistol terisolasi ( isolated sistolyc hypertension )
- merupakan gangguan yg umum terjadi di populasi usia lanjut.
- kebanyakan dari individu denganb usia lebih dari 60 tahun mengalami
ISH
- 5 % pd populasi 60-69 tahun; 10% pd populasi 70-79 tahun; 16% pd
populasi usia di atas 80 tahun.
- faktor penting penyebab ISH:
1. Pembuluh darah
Hilangnya elastisitas dan distensibilitas aorta dan arteri
2. Jantung
Menurunnya curah jantung
3. Sensitivitas terhadap garam natrium meningkat

Cara pengukuran tekanan darah :
1. Pemeriksa memasang cuff pd lengan atas
2. Stetoskop ditempatkan pd lipatan siku bagian dalam
3. Cuff dikembangkan dengan cara memompakan udara kedalamnya lalu cuff
membesar menekan arteri brachial sehingga aliran darah terhenti
sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat
udara.
5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada 2 hal yg
harus diperhatikan adalah jarum penunjuk tekanan dan bunyi pembuluh
darah lengan yg dihantarkan lwt stetoskop.
6. Saat terdengar denyut untuk pertama kalinya,nilai yg ditunjukkan
jarum penunjuk tekanan adalah nilai sistolik ( fase 1 suara korotkoff ).
7. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yg
terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yg ditunjukkan oleh
jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang adalah nilai
diastolik ( fase 5 suara korotkoff ).

Pedoman terapi hipertensi menurut JNC 7:
- normal : modifikasi gaya hidup disarankan
- prahipertensi :
modifikasi gaya hidup
tidak diperlukan obat anti hipertensi
- hipertensi tahap 1
modifikasi gaya hidup
kebanyakan diuretik tiazid, dipertimbangkan ACE blocker, ARB, beta
blocker, antagonis calcium
- hipertensi tahap 2
Sebagian besar merupakan kombinasi 2 obat ( diuretik + ACE blocker/
ARB/ antagonis calcium )
- hipertensi tahap 1 atau tahap 2 sebagai komplikasi tambahan peny
lain: obati dulu peny. utama ditambah obat hipertensi

Target penurunan tekanan darah menurut JNC 7 :
- dengan komplikasi : 130/80 mmhg
- tanpa komplikasi : 140 /90 mmhg

Pemeriksaan rutin yg dianjurkan adalah
Hipertensi tahap 1 : sebulan sekali
Hipertensi tahap 2 : lebih sering
Target sudah tercapai : setiap 3 sampai 6 bulan sekali

Menurut European society of hypertension :
Penghambat ACE dan ARB tidak boleh digunakan pd kehamilan

Tujuan pengobatan hipertensi :
1. Menurunkan resiko mortalitas dan morbiditas akibat penyakit
kardiovaskuler dengan mengendalikan berbagai faktor resiko antara lain
merokok, dislipidemia, obesitas pd abdomen.

2. Mengatasi hipertensi dan berbagai kondisi medis.

Terapi non farmakologi :
1. Penurunan berat badan
2. Pembatasan konsumsi alkohol
Alkohol dpt menyebabkan resistensi terhadap pengobatan antihipertensi
3. Pembatasan asupan garam
4. Program asupan makanan menurut DASH
- memperbanyak jenis makanan seperti
Sayur2an dan buah2an, serat, produk susu rendah lemak, daging tidak
berlemak, kalsium, magnesium, kalium.
- mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan lemakjenuh, kolesterol,
garam
5. Aktivitas fisik aerobik dapat menurunkan tekanan darah contoh :
jalan cepat, berlari lari kecil, berenang
6. Mengurangi merokok
Dengan merokok menyebabkan peningkatan katekolamin di dalam darah yg
meningkatkan aktivitas simpatik yg pd akhirnya meningkatkan tekanan
darah.

Intervensi farmakologi:
1. Diuretik
Tiazid kerjanya di tubulus distal ginjal
Cara kerjanya :
- menurunkan retensi air dan natrium sehingga menurunkan volume darah
yg kemudian menurunkan curah jantung dan pd akhirnya menurunkan
tekanan darah.
Efek samping :
- hipokalemia
- hiperurikemia

2. Diuretik hemat kalium
contoh : amilorid hidroklorida, spironolakton, triamteran
Untuk pengobatan hipertensi, plg sering dikombinasi dengan tiazid.
Digunakan jika aldosteron berlebihan
Cara kerja Diuretik hemat kalium :
Menghambat proses reabsorbsi natrium yg distimulasi oleh aldosteron
Menghambat ekskresi kalium di tubulus distal dan pengumpul
Efek samping :
- hiperkalemia
- ginekomastia
- batu ginjal
- gagal ginjal akut
- asidosis metabolik

3. Beta blocker
Contoh : propanolol hidroklorida, asebutolol
Cara kerja :
-Menurunkan denyut jtg, kontraktilitas miokard, curah jtg, kecepatan
konduksi jtg sehingga menghasilkan penurunan tekanan darah.
- menghambat pelepasan renin dari jukstaglomerular pd ginjal oleh
katekolamin.
Efek samping : kelelahan, tgn dan kaki dingin, impotensi, disfungsi
seksual, menutupi hipoglokemia pd dm.

4. Antagonis kalsium
Contoh : amlodipin, nifedipin
Cara kerja : menghambat proses berpindahnya kalsium menuju sel otot
jantung dan otot polos dinding wpembuluh darah sehingga merelaksasi
otot polos pembuluh darah dan menurunkan resistensi perifer sehingga
menurunkan tekanan darah.
Indikasi pd penderita hipertensi yg jg menderita asma, diabetes,
angina, penyakit vaskuler perifer.

5. Penghambat ACE
Obat golongan ini mempengaruhi sistem renin angiotensin.
Contoh obat ini adalah :
Captopril, benazepril, imidapril
Efek samping yang sering terjadi adalah :
Batuk kering, udem, neutropenia, hiperkalemia

6. Penyekat ARB ( angiotensin ii reseptor blocker )
Contoh obat : valsartan, losartan
ARB menghambat reseptor blocker At1
( reseptor angiotensin 1 )
Reseptor AT1 menyebabkan :
-Vasokonstriksi
-Retensi natrium
-Aktivasi sistem saraf simpatik
-Inflamasi
-Efek meningkatkan pertumbuhan
-Aldosteron
-Apoptosis

Efek samping adalah :
Udem, neutropenia, hiperkalemia,hepatotoksisitas, alergi

Selasa, 23 Maret 2010

limfoma malignum



Apa itu limfoma malignum ?

Limfoma adalah istilah umum untuk kanker pada sistem kelenjar getah bening ( limfe ) yang merupakan suatu keganasan kelompok sel darah putih yang dikenal dengan limfosit yang berkembang dan membelah secara tidak normal.
Sistem kelenjar getah bening terdiri dari kelenjar – kelenjar getah bening yang dihubungkan satu dengan lain melalui saluran limfe. Sel – sel limfosit beredar dalam pembuluh limfe dan di beberapa tempat seperti ketiak, perut, pangkal paha, dan lain – lain. Dalam keadaan normal atau sehat, sel limfosit/ kelenjar getah bening merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh kita dalam menangkal infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus.

Secara umum limfoma dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1. Limfoma Hodgkin ( LH )

2. Limfoma Non Hodgkin ( LNH )


Limfoma Hodgkin pertama kali ditemukan oleh Thomas Hodgkin pada tahun 1832. Penyakit ini bermula dengan timbulnya pembengkakan di pangkal leher dan kemudian menyebar ke kelenjar getah bening lainnya melalui pembuluh getah bening. Kejadian limfoma non hodgkin lebih sering dibandingkan limfoma hodgkin. Jenis ini merupakan jenis kanker kelenjar getah bening yang cenderung timbul bersamaan pada beberapa bagian tubuh.

Insidens Limfoma
Menurut “American Cancer Society” dari 63.190 kasus baru Non Hodgkin Limfoma yang terdiagnosa sejak tahun 2007 diperkirakan 18.660 orang meninggal. Insidens timbulnya Non Hodgkin Limfoma lima kali lebih banyak daripada penyakit Hodgkin. Insidens bervariasi menurut ras, dimana ras berkulit putih mempunyai faktor resiko yang lebih tinggi dibandingkan ras berkulit hitam. Pada laki – laki insidens sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita dengan rasio 1,4 : 1.
Limfoma dapat mengenai semua usia dari anak – anak sampai usia tua, namun lebih sering pada umur tua dan insidensnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kanker kelenjar getah bening merupakan keganasan nomor 6 tersering di Indonesia.
Penyebab Limfoma
Sampai saat ini belum diketahui penyebab yang pasti dari kanker kelenjar getah bening, namun perlu dihindari faktor – faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini.
Faktor resiko tersebut adalah
- Penurunan daya tahan tubuh
- Infeksi virus seperti Hepatitis C, HIV, infeksi bakteri, jamur, parasit
- Terpajan dengan zat – zat toksin lingkungan seperti herbisida, pewarna rambut, pengawet kayu, terpajan dengan sinar ultraviolet, dan rokok baik aktif maupun pasif

Gejala dan keluhan limfoma
Sering terjadi bahwa pasien tidak mengeluhkan sesuatu yang khas pada saat terdiagnosis limfoma, namun gejala dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala tambahan.
Gejala umum berupa :
- Pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri, ukurannya biasanya lebih dari satu cm dan terus membesar seiring waktu, lokasinya sering di pangkal leher namun dapat pula di tempat lain seperti ketiak, pangkal paha dan lain – lain. Biasanya tidak ditemukan tanda peradangan seperti nyeri, panas dan warna kemerahan.
Gejala tambahan berupa
- Perasaan tidak sehat
- Kehilangan berat badan
- Deman berulang ( suhu diatas 38 oC )tanpa diketahui sebabnya
- Cepat lelah
- Nafsu makan berkurang
- Pernapasan pendek
- Gejala akibat turunnya sel – sel darah seperti anemia karena penurunan Hb, perdarahan karena penurunan trombosit, dan mudah terkena infeksi karena pemurunan jumlah dan fungsi leukosit ( sel darah putih ).

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan histopatologik jaringan kelenjar getah bening yang dicurigai sangat diperlukan untuk mendiagnosis kanker ini. Untuk itu diperlukan biopsi dari kelenjar getah bening yang membesar. Tindakan ini merupakan suatu operasi kecil dengan pembiusan lokal atau umum ( total )
Bila hasil biopsi menunjukkan adanya sel – sel limfoma, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan stadium dan perjalanan penyakit ini.
Pemeriksaan penunjang tersebut adalah :
1. Pemeriksaan darah dan urine
2. Foto rontgen dada dan paru
3. Ultrasonografi ( USG ) perut ( abdomen )
4. Pemeriksaan sumsum tulang
5. Pemeriksaan tenggorokan
6. Limfografi
7. Bila perlu ( ada indikasi ) dilakukan punksi lumbal

Pilihan terapi
Pilihan pengobatan berbeda tergantung pada jenis kanker kelenjar getah bening
1. Kemoterapi
2. Radioterapi
3. Immunoterapi ( antibodi monoklonal/ rituximab ) tunggal atau kombinasi dengan kemoterapi
4. Cangkok sumsum tulang atau sel induk darah

Pencegahan
Sampai saat ini pencegahan limfoma belum diketahui dengan pasti sehingga cara pencegahan secara tepatpun belum ditemukan. Walaupun demikian yang dapat dilakukan adalah menghindari faktor resiko yang diduga menjadi penyebab seperti infeksi virus, bakteri, parasit dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan secara baik. Selain itu hindari kokntak dengan zat – zat yang bersifat karsinogenik yaitu zat – zat yang mempermudah timbulnya kanker

Senin, 22 Maret 2010

Kanker payudara


Apa itu kanker payudara ?

Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Jika kanker payudara ditemukan secara dini dan ditangani dengan cepat dan tepat, akan memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang lebih lama. Pada perempuan payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap payudara mempunyai 15 – 20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung tersebut terdiri dari beberapa kelenjar susu ( lobules ). Seringkali kanker payudara timbul pada kantung penghasil susu ( lobus ) dan beberapa kelenjar susu ( lobules ). Payudara juga terdiri dari aliran darah dan aliran getah bening yang mengalirkan cairan yang disebut getah bening menuju kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening merupakan kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah infeksi. Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat di bagian ketiak, di atas tulang selangka, di belakang tulang dada. Karena itu jika sel kanker payudara mulai menyebar atau metastasis, lokasi penyebaran yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening terutama terletak di bagian bawah lengan )

Insidens Kanker Payudara
Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker yang tersering pada wanita setelah kanker kulit, kurang lebih 16 % dari kanker yang terjadi pada wanita. Angka kematiannya adalah 25 % lebih besar dari kanker paru pada wanita.
Pada tahun 2004, kanker payudara menyebabkan 519.000 kematian di seluruh dunia. Insidens rate di Eastern Asia adalah 18 per 100.000 wanita, di South Central Asia adalah 22 per 100.000 wanita; dan di South Eastern Asia adalah 26 per 100.000 wanita. Insidens kanker payudara pada wanita dibawah umur 40 tahun hanya 5 % tapi hal ini terjadi pada wanita yang lebih muda.
Pada tahun 2007, the American Cancer Society memperkirakan hampir 178.000 perempuan Amerika yang terdiagnosis kanker payudara. Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim.
.
Penyebab kanker payudara
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor resiko terbesar untuk terjadinya kanker payudara terutama pada wanita.
2. Umur
Kanker payudara dapat terjadi pada segala jenis umur namun resiko untuk kanker payudara semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Pada wanita berumur 30 tahun memiliki resiko 1 berbanding 280 pada 10 tahun mendatang sedangkan pada wanita berumur 40 tahun memiliki resiko 1 berbanding 70, dan menjadi 1 berbanding 40 pada wanita berumur 50 tahun, serta 1 berbanding 30 pada wanita berumur 60 tahun.
3. Ras
Di Amerika wanita berkulit putih mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan wanita berkulit hitam.
4. Riwayat kanker payudara sebelumnya
Wanita dengan riwayat kanker payudara pada salah satu payudara mempunyai resiko 3 sampai 4 kali lipat lebih besar untuk menderita kanker payudara pada waktu akan datang baik pada payudara yang sudah terkena sebelumnya atau payudara yang belum terkena sebelumnya.
5. Genetik
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara merupakan faktor resiko yang tinggi untuk terjadinya kanker payudara. Riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium juga meningkatkan faktor resiko timbulnya kanker payudara.Adanya mutasi atau perubahan gen BRCA 1 dan BRCA 2.
6. Pengaruh hormonal
Wanita yang mulai menstruasi pada umur yang sangat muda ( < 11 tahun ) atau wanita yang telat menopause ( >55 tahun)
Tidak pernah melahirkan anak
Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
Tidak pernah menyusui anak
Pernah mengalami operasi pada payudara/ kandungan ( rahim indung telur ) baik tumor jinak maupun tumor ganas
7. Gaya hidup dan makan
Kanker payudara biasanya terjadi pada negara-negara dengan intake makan lemak yang tinggi, juga pada wanita yang overweight atau mengalami obesitas terutama pada wanita postmenopause.
8. Penyakit payudara sebelumnya
Penyakit fibrokistik pada payudara sebelumnya mempertinggi resiko timbulnya kanker payudara
9. Penyebab lingkungan
Pengobatan radiasi dalam jangka waktu yang sangat lama juga mempertinggi resiko timbulnya kanker payudara
Gejala dan keluhan kanker payudara
Pada umumnya 80 % dari benjolan – benjolan yang ditemukan di payudara merupakan kelaian tumor jinak. Namun setiap benjolan atau perubahan pada payudara harus dianggap sebagai keadaan yang dicurigai dapat menjadi ganas sampai dapat dibuktikan bahwa kelainan tersebut tidak ganas.
Kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Pasien merasa sehat, tidak nyeri, tidak terganggu aktivitas sehari-hari. Satu-satunya gejala yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah benjolan kecil di payudara.
Keluhan pasien, baru dirasakan bila kanker sudah memasuki stadium lanjut. Kelainan/ keluhan yang menunjukkan adanya kanker payudara stadium lanjut adalah sebagai berikut :
- Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
- Ada benjolan pada payudara yang teraba dengan tangan sendiri
- Luka yang sudah lama pada payudara dan tidak sembuh dengan pengobatan
- Eksim yang sudah lama pada puting susu dan sekitarnya dan tidak sembuh dengan pengobatan
- Perdarahan dari puting susu

Deteksi dini dan skrining

1. Tumor payudara dapat diketahui sendiri dengan cara Memeriksa Payudara Sendiri ( disingkat SADARI ) sebulan sekali setelah haid, dan bagi yang telah menopause bisa dilakukan setiap tanggal satu atau setiap tanggal tertentu setiap bulan. Harus diperhatikan apakah ada benjolan, cairan keluar dari puting susu yang tidak normal seperti nanah, darah, cairan encer, atau keluar air susu pada ibu yang sedang tidak hamil atau tidak menyusui. Jika ada kelainan segera periksakan diri ke dokter tanpa rasa takut atau ragu-ragu
2. Pemeriksaan Mammografi dan USG Payudara
Pada perempuan yang mempunyai keluhan ataupun sebagai check up pada perempuan yang tidak mempunyai keluhan.
Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X dosis rendah, dimana pemeriksaan hanya dilakukan beberapa menit. Payudara diletakkan di atas alat mammografi dan sedikit ditekan sehingga didapatkan gambaran payudara yang terbaik.
Skrining mammografi sebaiknya dilakukan pada :
- Perempuan usia 35 – 40 tahun dianjurkan melakukan mammografi dasar ( baseline )
- Perempuan usia 40 – 45 tahun dianjurkan melakukan mammografi setiap 2 tahun
- Perempuan usia diatas 50 tahun dianjurkan melakukan mammografi setiap tahun
Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan mammografi adalah pada perempuan yang masih haid dilakukan satu minggu setelah selesai haid, dan bila pada perempuan yang sudah menopause dapat dilakukan kapan saja.
USG ( Ultra Sonography ) payudara
Merupakan pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Indikasi pemeriksaan USG payudara :
- Pada Perempuan usia < 35 tahun, perempuan hamil dan menyusui
Dapat membedakan benjolah padat atau kista
- Bersama dengan mammografi dapa meningkatkan ketepatan diagnosis
3. Penggunaan obat hormonal sebaiknya dengan sepengetahuan dokter
Perempuan yang mempunyai resiko tinggi, yaitu salah satu anggota keluarganya ada yang terkena kanker payudara, sebaiknya tidak menggunakan obat kontrasepsi yang mengandung hormon.

Pilihan terapi saat ini
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengobatan yaitu ukuran tumor, lokasi tumor,tipe kanker,usia pasien, kesehatan umum pasien, status menopause dan pilihan pasien sendiri.
1. Operasi
Bisa lumpectomy ( hanya mengangkat tumor saja namun masih mempertahankan payudara ), mastektomi sebagian ( mengangkat seluruh bagian payudara namun tidak mengangkat otot maupun kelenjar getah bening pasien maupun mastektomi radikal ( mengangkat seluruh bagian payudara, otot-otot dada dan bagian kelenjar getah bening payudara yang terdekat )
2. Radiasi
Radiasi ditujukan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal setelah dilakukan operasi atau untuk mengecilkan tumor sebelum dilakukan operasi.
3. Kemoterapi
Dilakukan untuk menghancurkan sel kanker, memperlambat penyebaran sel kanker, membuatnya mengecil sebelum dilakukan kemoterapi, sebagai lanjutan perawatan dengan radiasi ataupun operasi
4. Hormonal
Terapi jenis ini paling umum ditawarkan untuk kanker payudara yang sudah mengalami metastasis/ penyebaran. Contoh obat yang digunakan adalah SERM ( reseptor estrogen yang terpilih ) contohnya tamoksifen. Terapi hormon lainnya adalah oophorectomy ( pengangkatan indung telur ) atau melakukan radiasi pada indung telur.
5. Biologis
Contoh terapi biologis adalah menggunakan Bevacizumab dimana dapat menghambat aliran darah yang menuju ke tumor tersebut sehingga tumor tidak akan menjadi besar.

Minggu, 14 Maret 2010

Kanker otak


Apa itu kanker otak?

Kanker otak adalah kanker yang terjadi pada otak yang merupakan pusat pengatur segala kehidupan sehingga manusia dapat menghasilkan buah pikiran, bereaksi, bertindak dan menjalankan beribu-ribu aktivitas dalam waktu bersamaaan.Otak merupakan bagian dari sistem susunan saraf pusat, bila rusak sudah sukar kembali, bahkan dapat dikatakan tidak mempunyai daya regenerasi. Secara garis besar otak sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak.Banyaknya bagian otak yang memiliki fungsi pengaturan tubuh yang berbeda-beda membuat tumor dan kanker otak memiliki gejala yang sangat variatif. Gejala yang muncul sangat tergantung di bagian otak mana tumor tersebut muncul.

Penyebab dari kanker otak sendiri yaitu sisa-sisa sel embrional yang berubah sifat maupun tidak berubah sifat, bisa juga disebabkan oleh kalainan kromosom pada manusia.Kanker otak sendiri dapat dibagi menjadi dua macam yaitu kanker yang berasal dari sel otak itu sendiri ( primer )atau merupakan penjalaran dari bagian tubuh yang lain ( sekunder ).

Insidens Kanker otak

Di Amerika Serikat, angka kejadian baru atau insiden umumnya 15 sampai 20 kasus per 100.000 orang. Kanker otak menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit kanker pada pasien – pasien yang berumur dibawah 35 tahun.

Pada 17.000 orang di Amerika Serikat yang didiagnosa akibat kanker primer hampir 13.000 orang yang meninggal. Kanker Otak sekunder terjadi pada 20 persen pasien akibat penjalaran kanker dari bagian tubuh yang lain. Di Amerika sendiri kira- kira 100.000 kasus kanker sekunder yang terdiagnosa per tahun.

Angka kejadian adalah 2,4 setiap 100.000 anak setiap tahun. Laporan terakhir dari New York University Medical Center angka tersebut meningkat menjadi 3,3 per 100.000 anak atau kurang lebih 1.500 penderita baru per tahun

Jumlah penderita yang dapat mencapai 5 tahun setelah didiagnosa ( 5 years survival rate ) masih tetap rendah.

Gejala- gejala Kanker otak

Gejala kanker otak sendiri merupakan akibat dari tekanan dalam rongga tengkorak yang tinggi dan akibat kehilangan fungsi dari bagian otak itu sendiri.

Gejala – gejala yang dapat diketahui oleh orang awam adalah :

- Gangguan kesadaran

- Gangguan penglihatan

- Gangguan berbicara

- Gangguan keseimbangan

- Gangguan kekuatan anggota gerak

- Gangguan pertumbuhan

- Perubahan mental

- Kejang, mual, muntah menyemprot, sakit kepala

- Rasa sakit dan mati rasa

Deteksi dini dan Skrining

Untuk menentukan keberadaan kanker lebih tepat umumnya masih diperlukan

  1. Pemeriksaan dokter ahli untuk mengecek fungsi-fungsi otak melalui suatu pemeriksaan saraf yang dapat dikerjakan oleh Ahli Saraf, ahli bedah saraf maupun ahli kesehatan anak.
  2. Pemeriksaan penunjang seperti

- Foto kepala dengan sinar X

- Foto pembuluh darah yang ke otak ( angiografi )

- Pencitraan dengan bahan radioisotop

- CT scan

- MRI

Yang paling ideal adalah pemakaian alat CT scan atau MRI; karena dengan cara ini dapat diketahui lebih tepat tentang sifat kanker, asal, letak, ukuran serta bentuknya.

Pilihan Terapi Saat ini

  1. Pembedahan

Cacat saraf yang sudah terjadi akibat kerusakan sel-sel susunan saraf pusat tidak dapat baik atau kembali meskipun kankernya telah diangkat. Sehingga tuhuan operasi atau pengobatan tidak hanya menghilangkan kanker penyebab tetapi juga usaha mencegah terjadinya cacat saraf lebih lanjut. Pembedahan yang dilakukan saat ini dapat dengan bermacam-macam cara yaitu pembedahan stereotaktik, pembedahan “terpimpin” dengan bantuan alat endoskopi maupun USG, pembedahan mikro

  1. Penyinaran/ Radioterapi

Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Pengobatan sinar ini biasanya memakan waktu 5-6 minggu bahkan kadang lebih. Pemberian informasi mengenai penyakit serta metode pengobatan yang akan diterima disamping pemberian pengobatan yang bertujuan menghilangkan keluhan, akan sangat membantu pasien.

  1. Obat-obatan/ kemoterapi

Tujuan dari kemoterapi sendiri adalah menghilangkan sel kanker berkembang biak dengan cara menghancurkan sel kanker itu sendiri.

Sabtu, 13 Maret 2010

Pesan-pesan utama mengenai kanker

1. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya sel - sel kanker dapat ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian

2. Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia di atas 40 tahun

3. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala

4. Sebagian jenis kanker ini dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor penyebab kanker

5. Kanker ditemukan lebih dini dapat diobati dengan cepat dan tepat, maka besar kemungkinan untuk sembuh

6. Kanker bukan penyakit menular

7. Tidak semua jenis kanker berasal dari keturunan/genetik